EWAKO !!!
adalah sebuah kata yang akrab di telinga masyarakat Sulawesi Selatan, khususnya masyarakat Bugis-Makassar....
Menurut Kamus Populer Inggris-Makassar Indonesia-Makassar, kata rewako merupakan terjemahan dari kata ‘berani’ dalam bahasa Indonesia, dan ‘brave’ dalam bahasa Inggris. Keberanian masyarakat Bugis-
Makassar tergambar dalam semboyan pelaut Bugis-Makassar, yang juga menjadi petuah (pappasang) Bapak Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo: Takunjunga bangunturu’ Takugunciri gulingku Kualleanna Tallanga Natoalia. Artinya: Tidak begitu saja aku ikut angin buritan. Aku akan putar kemudiku. Lebih baik aku tenggelam daripada balik haluan.
Mungkin kata-kata EWAKO ini memang cocok dengan senjata khas Sulawesi Selatan yang akan kita bahas yaitu "BADIK"
Badik atau badek adalah pisau dengan bentuk khas yang dikembangkan
oleh masyarakat Bugis dan Makassar. Badik bersisi tajam tunggal atau
ganda. Seperti keris, bentuknya asimetris dan bilahnya kerap kali
dihiasi dengan pamor. Namun demikian, berbeda dari keris, badik tidak
pernah memiliki ganja (penyangga bilah).
Badik ini merupakan senjata khas tradisonal Makassar, Bugis dan Mandar yang berada dikepulauan Sulawesi. Ukurannya yang pendek dan mudah dibawa kemana mana, tapi jangan salah lho kalau badik ini sudah keluar dari sarungnya pantang untuk dimasukkan sebelum meminum darah.
Maka biasanya senjata adat yang bernama Badik ini dahulu sering dipakai oleh kalangan petani untuk melindungi dirinya dari binatang melata dan atau membunuh hewan hutan yang mengganggu tanamannya. Selain itu karena orang bugis gemar merantau maka penyematan badik dipinggangnya membuat dia merasa terlindungi.
Badik memiliki bentuk dan sebutan yang berbeda-beda tergantung dari daerah mana ia berasal. Di Makassar badik dikenal dengan nama badik sari yang memiliki kale (bilah) yang pipih, batang (perut) buncit dan tajam serta cappa dan banong (sarung badik). Sementara itu badik Bugis disebut kawali, seperti kawali raja (Bone) dan kawali rangkong (Luwu). Kawali Bone terdiri dari bessi (bilah) yang pipih, bagian ujung agak melebar serta runcing. Sedangkan kawali Luwu terdiri dari bessi yang pipih dan berbentuk lurus. Kawali memiliki bagian bagian: Pangulu (ulu), bessi (bilah) dan wanoa (sarung)
Umumnya badik digunakan untuk membela diri dalam mempertahankan
harga diri seseorang atau keluarga. Hal ini didasarkan pada budaya siri' dengan makna untuk mempertahankan martabat suatu keluarga. Konsep siri'
ini sudah menyatu dalam tingkah laku, sistem sosial budaya dan cara
berpikir masyarakat Bugis, Makassar dan Mandar di Sulawesi Selatan.
Selain dari pada itu ada pula badik yang berfungsi sebagai benda pusaka,
seperti badik saroso yang memiliki nilai sejarah. Ada pula sebagian
orang yang meyakini bahwa badik berguna sebagai azimat yang berpengaruh
pada nilai baik dan buruk seseorang.
adalah sebuah kata yang akrab di telinga masyarakat Sulawesi Selatan, khususnya masyarakat Bugis-Makassar....
Menurut Kamus Populer Inggris-Makassar Indonesia-Makassar, kata rewako merupakan terjemahan dari kata ‘berani’ dalam bahasa Indonesia, dan ‘brave’ dalam bahasa Inggris. Keberanian masyarakat Bugis-
Makassar tergambar dalam semboyan pelaut Bugis-Makassar, yang juga menjadi petuah (pappasang) Bapak Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo: Takunjunga bangunturu’ Takugunciri gulingku Kualleanna Tallanga Natoalia. Artinya: Tidak begitu saja aku ikut angin buritan. Aku akan putar kemudiku. Lebih baik aku tenggelam daripada balik haluan.
Mungkin kata-kata EWAKO ini memang cocok dengan senjata khas Sulawesi Selatan yang akan kita bahas yaitu "BADIK"
Quote:
Badik ini merupakan senjata khas tradisonal Makassar, Bugis dan Mandar yang berada dikepulauan Sulawesi. Ukurannya yang pendek dan mudah dibawa kemana mana, tapi jangan salah lho kalau badik ini sudah keluar dari sarungnya pantang untuk dimasukkan sebelum meminum darah.
Maka biasanya senjata adat yang bernama Badik ini dahulu sering dipakai oleh kalangan petani untuk melindungi dirinya dari binatang melata dan atau membunuh hewan hutan yang mengganggu tanamannya. Selain itu karena orang bugis gemar merantau maka penyematan badik dipinggangnya membuat dia merasa terlindungi.
Badik memiliki bentuk dan sebutan yang berbeda-beda tergantung dari daerah mana ia berasal. Di Makassar badik dikenal dengan nama badik sari yang memiliki kale (bilah) yang pipih, batang (perut) buncit dan tajam serta cappa dan banong (sarung badik). Sementara itu badik Bugis disebut kawali, seperti kawali raja (Bone) dan kawali rangkong (Luwu). Kawali Bone terdiri dari bessi (bilah) yang pipih, bagian ujung agak melebar serta runcing. Sedangkan kawali Luwu terdiri dari bessi yang pipih dan berbentuk lurus. Kawali memiliki bagian bagian: Pangulu (ulu), bessi (bilah) dan wanoa (sarung)
Quote:
Macam-macam Badik
1. Badik Raja (gecong raja, bontoala)
Quote:
Gambar 1. Badik Raja (gecong raja, bontoala) |
badik yang asalnya dari daerah kajuara kabupaten bone , dalam
pembuatan badik ini,, orang2 disekitar kajuara sana masih percaya jika
badik raja dibuat oleh makhluk halus, ketika malam, terdengar suara palu
bertalu-talu dalam lanraseng gaib sampai paginya masyarakat sana
menemukan jadilah sebuah badik raja,, badik ini bilahnya aga” besar
ukurannya 20-25 cm, menurut bang ray divo, Ciri-ciri badik raja hampir
mirip dengan badik lampobattang, bentuk bilahnya agak membungkuk, dari
hulu agak kecil kemudian melebar kemudian meruncing. Pada umumnya
mempunyai pamor timpalaja atau mallasoancale di dekat hulunya. Bahan
besi dan bajanya berkualitas tinggi serta mengandung meteorit yang
menonjol dipermukaan, kalau kecil disebut uleng-puleng kalau besar
disebut batu-lappa dan kalau menyebar di seluruh permukaan seperti pasir
disebut bunga pejje atau busa-uwae. Badik raja di masa lalu hanya
digunakan oleh arung atau dikalangan bangsawan-bangsawan dikerajaan
Bone.
2. Badik Lagecong
2. Badik Lagecong
Quote:
Gambar 2. Badik Lagecong |
Badik lagecong,, Badik bugis satu ini dikenal sebagai badik
perang, banyak orang mencarinya karna sangat begitu terkenal dengan
mosonya (racunnya), banyak orang percaya bahwa semua alat perang akan
tunduk pada badik gecong tersebut,,
ada dua versi , yang pertama ,Gecong di ambil nama dari nama sang pandre (empu) yang bernama la gecong, yang kedua diambil dari bahasa bugis gecong atau geco”, yang bisa diartikan sekali geco” (sentuh) langsung mati,,
sampai saat ini banyak yang percaya kalau gecong yang asli adalah gecong yang terbuat dari daun nipah serta terapung di air dan melawan arus,, wallahu alam,, panjang gecong biasanya sejengkalan orang dewasa, pamor lonjo,, bentuknya lebih pipih,tipis tapi kuat.
3. Badik Luwu
ada dua versi , yang pertama ,Gecong di ambil nama dari nama sang pandre (empu) yang bernama la gecong, yang kedua diambil dari bahasa bugis gecong atau geco”, yang bisa diartikan sekali geco” (sentuh) langsung mati,,
sampai saat ini banyak yang percaya kalau gecong yang asli adalah gecong yang terbuat dari daun nipah serta terapung di air dan melawan arus,, wallahu alam,, panjang gecong biasanya sejengkalan orang dewasa, pamor lonjo,, bentuknya lebih pipih,tipis tapi kuat.
3. Badik Luwu
Quote:
Gambar 3. Badik Luwu |
Badik luwu,, badik luwu yang berasal dari kabupaten luwu,
bentuknya agak sedikit membungkuk, mabbukku tedong (bungkuk kerbau),
bilahnya lurus dan meruncing kedepan,, badik bugis kadang diberikan
pamor yang sangat indah, hingga kadang menjadi buruan para kolektor ..di
bajanya terdapat rakkapeng atau sepuhan pada baja yang konon disepuh
dengan bibir dan “maaf” alat kelamin gadis perawan sehingga konon tidak
ada orang yang kebal dengan badik luwu ini,
4. Badik Lompo Battang (badik siperut besar/jantung pisang)
4. Badik Lompo Battang (badik siperut besar/jantung pisang)
Quote:
Gambar 4. Badik Lompo Battang |
Badik lompo battang atau sari,, badik ini berasal dari Makassar,
bentuknya seperti jantung pisang, ada jg yang bilang seperti orang
hamil, makanya orang menyebutnya lompo battang (perut besar), konon
katanya jika ada orang terkena badik ini, maka dia tidak akan bertahan
dalam waktu 24 jam,
No comments:
Post a Comment